Senin, 31 Oktober 2022

DIA ANAK ISTIMEWA

 



Bukan karena dia anak siapa

bukan karena latar belakangnya bagaimana

namun yang jelas dia adalah anak istimewa

dia bak penyejuk dan hiburan bagi kami di sekolah

dia menjadi tantangan bagi kami untuk menyelesaikan masalah

dia tantagan bagi kami bagaimana menjadi guru yang ikhlas


Anak cerdas selalu begitu dia mnyebut dirinya

kamipun mengakui bagaimana kecerdasannya

namun perlu arahan, bimbingan dan tuntunan guru

tetap semangat anak cerdas sholeh bapak ibu guru. 

Kami menyayangimu

Kami merindukanmu.. 

Love you anak cerdas sholehnya bappak ibu guru


Dupan Biru, 01112022

Kamis, 08 September 2022


 Pertemuan ke                                                 :  8

Gelombang                                                     :   27

Tanggal                                                           :    7 September 2022

Tema                                                               :   Komitmen Menulis di Blog

Narasumber                                                     :   Drs. Dedi Dwitagama,M.Si

Moderator                                                         :   Sim Chung Wei,S.P

Malam ini walau dengan mata agak redup karena aktifitas dari pagi sampai sore mondar mandir, sekolah, Kantor UPT Dikbud Kecamatan dan Dinas Dikbud Kabupaten karena ada beberapa kegiatan yang harus diikuti. Akan tetapi mata ini terbuka kembali melihat materi di WA grup betul betul menyentil aku yang beberapa lama ini malas malasan melihat blog mungilku.

Dengan narasumber bapak Dedi Dwitama,M.Si dan didampingi moderator keren Sim Chung Wei, S.P kegiatan malam ini membuka dan menggelitik pikiran ini untuk kembali menjenguk blog yang terabaikan dan janrang kukunjungi. 

Dengan gaya penyampaian yang santai dan mudah ditangkap, tema malam ini benar benar telah  menjewer telingaku, mengingatkan kalau aku punya blog yang tidak boleh diabaikan. 'Aku harus punya komitmen" jangan hanya punya blog tapi tidak pernah diisi ibaratny apunya rumah tapi kosong melompong. Karena ternyata selama ini komitmen itu yang sangat minim padaku. menulis di blog tak ku lakukan secara rutin. 

Pertanyaan pertama tentang bagaimana komitmen menulis di blog, seuatu yang baru kusadari jika aku kurang koitmennya, namun dari pertanyaan berikutnya aku dapatkan yakni kepuasan kala sudah menuliskan isi hatiku tentang sesuatu di blog yang kupunya. Jadi intinya blog ku saat ini tak lebih hanya sebagai sarana untuk menumpahkan isi hati dan menitipkan sesuatu baik itu pekerjaan maupun rasa.

Aku masih belum percaya diri jika tulisanku akan bermanfaat bagi orang lain karena aku masih menganggap tulisanku hanyalah ungkapan hatiku yang tak bermanfaat pada orang lain. 

Ternyata anggapan ku salah, kita harus berusaha agar tulisan tulisan kita bermanfaat juga bagi orang lain. Kalu pepatah lama mengatakan gajah mati meninggalkan gading harimau mati meninggalkan belang. Maka di era digital ini kita harus meninggalkan tulisan yang bermanfaat bagi orang lain.

Bisa dengan banyak wadah yang dipilah sesuai dengan kebutuhan maupun passion kita sendiri. Kalau blog kita memiliki judul yang menarik maka orang akan berkunjung ke blog kita karena judul blog kita terhubung langsung ke google sehingga judul yang kita tulis akan muncul di mesin pencarian jika hal yang kita tulis divari oleh orang.

Tinggalkan Jejak di dunia nyata, yang dititipkan di dunia maya agar dapat dikenang orang sebagai gading di kemudian hari yang bermanfaat bagi orang lain. Komitmen menulis menjadikan kita ada dalam 

Booster semangat untuk menulis yang bukan hanya berguna bagi diri sendiri namun juga bisa bermanfaat bagi orang lain.

Sabtu, 27 Agustus 2022

SENJAKU BUKAN BIRU

 


Melangkah pendek

Tertatih mengejar bayangan

Bercengkrama di bawah tenda

Dibalik langit biru di taman bunga

Ahai … ini bibit yang harus semai

Kupupuk dan kurawat bibit itu

Hingga tumbuh dan mekar berseri

Tanpa kusadari

Itu bukan taman sesungguhnya

Itu hanyalah tenda terhampar diatas kami

Penuh lukisan indah bak istana peri

Lukisan fatamorgana di balik Pelangi

Yang terhampar tuk meneymai bibit

Hingga

Kala sudah sampai waktunya bibit dipanen

Tenda terangkat dengan sendirinya

Bersama bibit bibit bunga siap panen

Ahai..

Ternyata ini tak lagi siang dengan langit biru

Terlalu sibuk di bawah tenda

Hingga tak kusadari ini telah senja

Terlalu sibuk menyemai dan mengagumi bunga

Dibalik tenda dengan taman fatamorgana

Lupa siang entah ke mana

Senja membayang di depan mata

Senja yang tak lagi biru

Tabur bibitmu di taman hati

Agar tumbuh berseri dengan cinta sejati

Agar bersemi dan mengharum tuk semua

Karena tak tertutup tenda fatamorgana

Sebagai bekal menjemput malam

Yang siap menunggu di balik senja

 

 

BUKAN KURUSETRA

Kidung peri di balik Pelangi

Mengalun indah di balik fatamorgana

Akan indahnya negeri dongeng

Dengan berjuta mimpi indahnya

Membuai dan melenakan  sang pengembara

Tuk mengumpulkan, merawat dan menyemai

Bibit bunga aneka warna

Di taman kencana yang damai dan menenangkan

Kuncup kuncup kecil siap bermekaran

Sarpakenaka tiba dan merenggut semuanya

Mengadu pada peri ini karyanya

Hingga kidung berubah syairnya

Membuat kurcaci bingung

Hendak ke mana Langkah kan di bawa

Ini bukan kurusetra

 

 

MAHA CINTA

Kala Rahwana dengan kuasanya

Kuasa penuh negeri Alengka

Dibantu saudarinya Sarpakenaka yang perkasa

Dengan cengkraman kuku berbisa ularnya

Semua harus tunduk pada titahnya

Memandang rendah kekuatan rama

Memandang hina pada Laksmana

Meremehkan Hanoman, subali dan sugriwa

Karena dia merasa raja diraja

Yang berkuasa atas segalanya

Tak menyadari

Betapa dahsyatnya kekuatan cinta

Yang menyatukan yang maha cinta

Dan memporakporandakan negeri alengka.

 

 

 

 

 

AMBRUKNYA KUASA SI DEWI ANGKARA

 

Sarpakenaka adik Rahwana

Rahwana Raja diraja Tanggguh berkuasa

Makhluk Tangguh dengan segala kelebihannya

Bersikap angkara dan merasa berkuasa

Memandang rendah makhluk lain didepannya

Menjilat bersih baginda yang kaguminya

Tebar Pesona dan pamer kuasa

Ke seluruh pelosok negeri akan kehebatannya

Memandang sebelah mata mahluk lemah dipandangannya

Lupa jika semua makhluk diciptakan istimewa

Lupa bagaimana kuasa sang Maha Pencipta

Kuku ular berbisanya tercabut oleh Hanoman yang diremehkannya

Dipermainkan oleh Subali Sugriwa yang gesit dan lincah gerakannya

Hingga tak bisa mengelak kala Panah sakti Surawijaya

Mengakhiri semua kesombongannya.

 

 

 

 

SEBUTIR DEBU

 

Siapa aku di matamu

Aku hanyalah sebutir debu

Yang dengan gampang diterbangkan oleh angin lalu

Aku hanyalah sebutir debu

Yang kau sepak karena merasa mengotori jubahmu

Aku hanyalah sebuir debu

Yang takkan mungkin mampu menandisngi kehebatanmu

Ups..

Jangan salah

Meski aku hanya sebutir debu

Tapi kubangga menjadi diriku

Berkarakter dan tetap menjaga integritasku

Meski aku hanya sebutir debu

Tapi jika menclok di matamu

Nyamankah kau lihat indahnya dunia?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TENGADAH

Awas langkahmu tuan

Jalan melenggang kepala ditengadahkan

Awas kakimu tuan

Ada kerikil kecil dihadapan

Namuan tak tampak di tatapan

Karena tertutup awan keakuan

Awas langkahmu tuan

Kerikil kecil memang tak berarti

Namun jika terpeleset karena menginjaknya

Kutak tahu sampai dimana batasnya rasa nyeri

 

 

 

 

HIDANGAN YANG TERSAJI

 

Hidangan itu memang menarik

Dengan hiasan dan bumbu yang pas

Dengan penyajian yang menggugah selera

Hidangan itu memang menarik

Penuh pesona dengan penataannya

Juru masak dan pramusajinya

Bahu membahu ingin menyajikan yang terbaik

Hidangan itu begitu menggoda tuan tuan dan nyonya

Tuk mencicipi nikmatnya sajian itu

 

Akan tetapi kini

Hidangan itu tak menarik lagi

Lalat hiju telah singgah dan membuang kotorannya

Di tas sajian hidangan yang tertata

Hidangan itu tak menarik lagi

Jika kotoran si lalat ikut tertelan

Aku takut jika perutkupun turut

Merasa mules dan ragaku lemes

 

 

GORESAN PUISI

 

AROMA

 

Begitu menyengat terasa di hidung

Dari mana asalnya?

Mata takkan mungkin kompromi

Pasti jelalatan mencari kemana

Di mana sumbernya

Duh aroma

Tega nian kau berkelana

Hinggap di semua hidung yang peka

Hingga tak sadar mata mencari kemana

Kaki melangkah kasana

Pun tangan otomatis menutup hidung

Karena tak takhan tercemari olehnya

Aroma..

Entah harum pun sebalikknya

Takkan mungkin bisa tertutupi

Dia kan terus melayang di udara

Hinggap di mana suka

Menyapa siapa saja

Siapa yang mampu menyembunyikannya??

Meskipun dia seorang raja diraja

 

NASI KUNING DAN BAKWAN REFLEKSI KEGEMBIRAAN DAN KEBERSAMAAN



NASI KUNING DAN BAKWAN REFLEKSI KEGEMBIRAAN DALAM KEBERSAMAAN

        Nasi kuning tidak asing lagi ditelinga dan pandangan kita, bahkan sampai sudah melekat di hati. Jika mengingat nasi kuning maka yang terbayang adalah sebaug acara kegembiraan dan selamatan. Dulu ketika  saya masih  kecil jika ada nasi kuning maka ada acara selamatan/syukuran atas suatu kegembiraan. 
Nasi Kuningg adalah nasi yang dimasak dengan diberi bumbu dan pewarna kuning, disajikan dengan kelengkapan lauknya sesuai selera pembuatnya maupun selera pemesan (jika itu nasi kuning pesanan)
        Kesyukuran atas tercapainya suatu keinginan, keberhasilan maupun kegembiraan yang lainnya. Sederhana memang namun image yang tertanam bahwa nasi kuning maka ada kegembiraan dan kesyukuran dari orang yang membuatnya. 
        Seiring pergeseran zaman, saat ini nasi kuning tetap bisa kita dapatkan tiap hari di pedagang nasi kuning yang menjajakan dagangannya baik di pasar, di warung, restoran maupun secara online. 
Namun nilai sakral dari rasa kesyukuran masih tersisa karena masih banyak orang menggunakan nasi kuning sebagai sajiannya dalam upacara selamatan maupun syukuran.


        Bakwan makanan ringan dalam bentuk gorengan yang dibuat dari bahan campuran sayur dan tepung kemudian digoreng.  Makanan sederhana yang bahan pembuatannya yang mudah didapatkan serta murah meriah serta disukai orang dari semua kalangan dan tak pernah membosankan. 
Bakwan makanan yang menyatukan semua kalangan dalam satu rasa yakni rasa "suka" makan bakwan.

Akan lebih menarik dan nikmat lagi jika nasi kuning dan kelengkapannya ditambahkan lagi dengan bakwan. pasti akan semakin seru. 

        Nasi kuning dan bakwan 
        Disajikan secara bersamaan
        Menyatukan berbagai golongan
       Dalam satu kesatuan

        Kearifan Lokal Budaya kita
        Warisan nenek moyang yang perlu dijaga
        Oleh semua generasi muda
        Tanpa membedakan siapa, dari mana dan bagaimana

Secara sederahananya saya merasakan bahwa rasa syukur dan kebahagiaan tidak diukur dengan harga namun dapat dirasakan dalam kesederhanaan namun dalam kesatuan dan persatuan.

Pembelajaran persatuan dan Kesatuan dalam kesederhanaan.


28082022

Rohimah (Inaq Jihad) 
 

Sabtu, 11 Juni 2022

ISTIGFAR

 


ISTIGFAR

Duhai diriku yang banyak dosa
Seberapa banyakkah kau telah melakukannya
sanggupkah kau menfghitungnya???
ingatlah..
sanggupkah kau memikulnya
jika mau jujur
tanpa kau sadari 
seberapa banyak dosa dan salah yang telah kau lakukan
dari bangun tidur hingga tidur lagi.
Perbanyaklah istigfar saat kau masih hidup
Jangan sampai istigfarnya setelah kau meninggal, 
karena saat itu pintu taubat sudah tertutup. 
Astagfirullahhalazim...
Nastagfiruka ya Rabb...



Majidi, 12062022


Sabtu, 28 Mei 2022

Oksigen Gratis

 Oksigen murni sangat mahal, terutama di rumah sakit, banyak teman, saudara dan kerabat yang sangat membutuhkan. Namun karena ketersediaannya di rumah sakit terbatas dan yang membutihkan banyak maka kekurangan petsediaam tal bisa dihindari

Bersyukur bagi kita yang masih berada di daerah yang masih kaya dengan persediaan oksigen murni tanpa batas.

Allah memberikannya secara gratis kepada kita. Hanya dengan mengunjungi tempat tersebut maka kita bisa menghibur oksigen segar tersebut sebanyak banyaknya dengan budget Rp.0,_.

Kita hanya perlu bersyukur atas semua karunia Allah kepada kita. Sebagai salah satu wujud  kesyukuran kita, maka marilah kita jaga dan lestarikan pabrik pabrik oksigen tersebut agar bisa terus berproduksi dengan baik

Cukup.dengan menjaga lingkungan sekitar, tidak.melakukan penebangam liar terhadap hutan, tidak.membuang sampah unorganik di sembarang tempat (terutama plastik kaleng dan botol~}.

Tak


perlu harus menjadi orang hebat dan kuat untuk menjaga dan memeliharanya. Namun mulailah dari sendiri sendiri dan lingkungan serta.mulailah dari hal hal kecil.

Menjaga dan mengelola alam.dengan baik tanggung jawab kita bersama.



Lotim 20 Mevi 2022


Senin, 11 April 2022

GEDUNG TUA

 

Entah kemana lahi kan mengadukan semua ini

ke sana sini tak ada bedanya

hanya beda sampul namun kenyataannya sama

enam tahun dalam kondisi ini

kalian belajar di sana

di gedung tua nan renta

yang setiap hari, genting dan atapnya luruh satu persatu

kemana lagi kami kan mengadu

tentang kalian yang hanya bisa belajar sambil lesehan di perpustakaan,   

Namu teriakan teriakan kita

hanya terdengfanr sampai gerbang sekolah

tak ada yang mendengar

ataukan puara pura tuli ????

                                                                                                                                                                                                                                                                       

UPAYA MENERBITKAN BUKU

 KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA PGRI Gelombang               : 28 Pertemuan ke            : 30 Tema                         : Upaya Penerbi...