NASI KUNING DAN BAKWAN REFLEKSI KEGEMBIRAAN DALAM KEBERSAMAAN
Nasi kuning tidak asing lagi ditelinga dan pandangan kita, bahkan sampai sudah melekat di hati. Jika mengingat nasi kuning maka yang terbayang adalah sebaug acara kegembiraan dan selamatan. Dulu ketika saya masih kecil jika ada nasi kuning maka ada acara selamatan/syukuran atas suatu kegembiraan.
Nasi Kuningg adalah nasi yang dimasak dengan diberi bumbu dan pewarna kuning, disajikan dengan kelengkapan lauknya sesuai selera pembuatnya maupun selera pemesan (jika itu nasi kuning pesanan)
Kesyukuran atas tercapainya suatu keinginan, keberhasilan maupun kegembiraan yang lainnya. Sederhana memang namun image yang tertanam bahwa nasi kuning maka ada kegembiraan dan kesyukuran dari orang yang membuatnya.
Seiring pergeseran zaman, saat ini nasi kuning tetap bisa kita dapatkan tiap hari di pedagang nasi kuning yang menjajakan dagangannya baik di pasar, di warung, restoran maupun secara online.
Namun nilai sakral dari rasa kesyukuran masih tersisa karena masih banyak orang menggunakan nasi kuning sebagai sajiannya dalam upacara selamatan maupun syukuran.
Bakwan makanan yang menyatukan semua kalangan dalam satu rasa yakni rasa "suka" makan bakwan.
Akan lebih menarik dan nikmat lagi jika nasi kuning dan kelengkapannya ditambahkan lagi dengan bakwan. pasti akan semakin seru.
Nasi kuning dan bakwan
Disajikan secara bersamaan
Menyatukan berbagai golongan
Dalam satu kesatuan
Kearifan Lokal Budaya kita
Warisan nenek moyang yang perlu dijaga
Oleh semua generasi muda
Tanpa membedakan siapa, dari mana dan bagaimana
Secara sederahananya saya merasakan bahwa rasa syukur dan kebahagiaan tidak diukur dengan harga namun dapat dirasakan dalam kesederhanaan namun dalam kesatuan dan persatuan.
Pembelajaran persatuan dan Kesatuan dalam kesederhanaan.
28082022
Rohimah (Inaq Jihad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar