Jumat, 10 Maret 2023

MENJADI PENULIS DI PENERBIT MAYOR

 KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA PGRI




Gelombang                : 28

Pertemuan ke            : 26

Hri/ tanggal               :   Rabu, 8 Maret 2023

Tema                         : Menjadi Penulis di Penerbit Mayor

Narasumber              : Joko Irawan Mumpuni

Moderator                : Raliyanti

 Tak bisa dipungkiri, setiap penulis pasti menginginkan jika karya tulisannya diterbitkan oleh penerbit Mayor. Akan tetapi jumlah penerbit mayor yang masih sedikit dan juga seleksi ketat agar buku karya kita bisa diterbitkan di penerbit mayor mengharuskan kita menegtahui bagaimana langkah dan cara yang harus kita tempuh. 

Mengapa penerbit mayor jumlahnya masih sangat sedikit? itu karena untuk menjadi penerbir Mayor ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh penerbit, Persyaratan terebut seperti harus sudah memiliki judul terbitan buku puluhan ribu judul dan tiap tahunnya harus menerbitkan ratusan judul buku. Pencapaian hingga mampu menerbitkan puluhan hingga eibuan buku inipun tidak diraih secara instan akan tetapi melalui proses panjang yang bahkan bisa saja ditempuh selama bertahun tahun.

Penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan2 kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis. 

            Untuk mengimbangai perkembangan zaman maka akan bertambah pula peran yang ada dalam penerbitan buku. Dimana peran tersebut berkaitan dengan semakin lajunya perkembangan dunia digital sehingga penerbitan buku juga aterkait dengan publisher 5.0 Bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan2 kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya2 kreatif.

Ada banyak jenis jenis buku didunia ini, Buku buku tersebut biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:

Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:


Di perguruan tinggi buku di bagi lagi seperti berikut.



Berikut ini adalah hasil survey yang menggambarkan dunia perbukuan di Indonesia. 

a. Ada beberapa alasan dan pertimbangan bagi orang untuk membeli buku. 

b. Prosentase pembelian buku berdasarkan jenis dan tempat membeli buku
c. Jenis buku yang dibeli


d. Hasil survey seberapa besar prosentase pembelian buku


e.  Genre buku



f. Opini tentang buku  



g.  Prosentae dilihat dari jenis buku yang diminati pembaca



Dilihat dari penerbitannya banyak sekali macamnya. Ada yang diterbitkan sendiri (solo), ada yang beberapa penulis, ada yang keroyokan baik dasarkan tema, hobi, atas nama lembaga maupun perorangan. 
                                        




                                         

                                         

                                          
Pada grafik berikut kita bisa melihat di mana posisi kita. 
                                         

Setiap penulis pasti menginginkan untuk mencapai level tertinggi, akan tetapi konsekuensinya harus siap melalui beberapa tahapan. tahapan tahapan tersebut antara lain.



Tingkat literasi masyarakat juga berpengaruh terhadap penerbitan buku. Rendahnya literasi masyarakat sedikit tidak juga berpengaruh pada lajunya pertumbuhan indutri pencetakan dan penerbitan buku.



Sebelum menjadi sebuah buku, sebuah karya tulis mengalami beberapa proses tahapan demi tahapan 

Setelah memahami tahapan dalam penerbitan buku, maka tak kalah pentingnya juga menentukan penertbit yang akan dipakai untuk menerbitkan buku. Ada bebrapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam meilih penerbit. sebagaimana tertulis di ppt berikut.

                                          
Hindari penerbit yang merugikan penulis. Ada beberapa hal yang bisa dilihat untuk tahu bagaimana penerbit yang akan  merugikan penulis. Pilihlah penerbit yang memiliki visi misi yang jelas, memiliki pengalaman penerbitan, jaringan pemasaran, pencetakan sendiri, keberanian mencetak dalam jumlah eksemplar yang banyak dan tidak lupa kejujurannya dalam pembagian royalti.

T
 
Hal menyenangkan bagi penulis adalah saat tulisannya diterbitkan oleh pnerbit adalah adanya benefit dari penerbit kepada penulis. Hal ini akan bisa diraih jika buku yang ditulis dan diterbitkan secraa profesional dan akan semakin mudah lagi pemasarannya jika diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi.
Akan tetapi perlu juga diperhatikan beberapa hal penting seperti , Mengapa kita harus menulis? Apa yang kita dapatkan dari menulis? serta didak kalah pentingnya apasih yang kita dapatkan jika buku kita sudah diterbitkan? 
Kriteria tulisan yang bagaiman yang harus kita penuhi agar tulisan kita bisa diterbitkan?. Beberapa penerbit memiliki kriteria tersendiri akan tetapi secara umum kriterianya adalah sebagai berikut.

  

Sekarang ada yang bertanya 'lalu apa yang Agar tulisan itu menarik salah satunya adalah tulisan yang membahas tentang tema yang sedang populer pada saat itu. Tenjawab pertanyaan tentang tema yang populer harus berdasarkan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend. contohnya: Batu akik, apakah masih populer sekarang?

Narasumber mencontohkan google trend tentang tema batu akik, ternyata sudah tidak booming lagi. Jadi kalau kirim naskah tentang ini ya pasti tidak diterima oleh penerbit mayor.  Jadi perhatikan yang lagi trend dan berlangsung secara kontinyu itu akan menambah peluang diterima naskah buku yang dibuat. 

Jika sudah mendapatkan ide populer selanjutnya bagaimana agar tulisan tersebut bisa masuk ke penerbit mayor ? Ada banyak caranya seperti masuk di komunitas menulis, menggandeng penulis yang sudah terkenal dan dikenal oleh penerbit. Contohnya ketika Prof. Ekoji menggandeng penuls dalam program guru menulis. Semua penerbit menerima karena beliau sudah dikenal.

Penerbit akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar.

Masalah Selingkung ini juga banyak ditanyakan 'Penerbit bapak pakai kga selingkung apa?'jawabnya kami pakai gaya selingkung apapun yang dipakai penulis. 

Dari gaya selingkung, selanjutnya termasuk penulis seperti apakah kita? ada beberapa model penulis, diantaramya.




Level materi dan lebarangsa pasar juga tergantung dari : beginner, intermediat, dan advance.

Pertemuan ditutup dengan kutipan dari pernyataan Pramoedya Ananta Toer. "Orang boleh pandai setinggi langit, Tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di masyarakat dan dari sejarah"




pesan buat diriku sendiri yang sering lalai dan juga buat kita semua.
Menulislah, karena menulis tidak butuh persiapan akan tetapi butuh kemauan dan konsistensi. Seperti yang selalu dianjurkan oleh Om Jay, Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi"


Semangatlah untuk terus menulis.












































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UPAYA MENERBITKAN BUKU

 KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA PGRI Gelombang               : 28 Pertemuan ke            : 30 Tema                         : Upaya Penerbi...