Jumat, 13 Januari 2023

                                   BAGAIMANA AKU MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSIONKU ?


    Jika pada pertemuan 1 semangat peserta dibakar oleh narasumber Om Jay, maka pada pertemuan ke 2 KBMN PGRI-8 ini semanat peserta semakin membara, dengan kehadiran moderator cantik yang sangan humble bu Widya Setianingsih, S.Ag dengan narasumber ratu literasi nusantara bunda Dra, Sri Sugiatuti, M.Pd. yang dalam tulisannya akrab dengan panggilan bu Kanjeng.
Sosok yang menebarkan kedamaian dari sikap dan ucapnya yang keibuan diusianya yang tak lagi muda namun goresan penanya selalu segar dalam setiap tulisannya mengguganh dan membangkitakn semangat untuk terus menulis dan berkarya 
      Dengan moderator cantik bu Widya yang juga kemarin menjadi mentorku dalam menulis di KM 27 yang tak pernah mensuport dan mengingatkanku jika disela sela kesibuka harus meluangkan waktu untuk menulis. Kenyataan ini membangkitkan semangatku kembali yang sempat patah dan layyu karena belau mampu menyelesaikan bukuku dengan alasan yang memang tak bisa kutinggalkan keurgenannya. dengan materi dari narasumber malam ini dan motivasi dari mentor cantikku bu Widya, semangatku untuk menyelesaikan bukuku yang tinggal setengah lagi kembali membara. Berharap semoga buku ini bisa tuntas di sela sela kesibukanku menjalankan kewajiban di rumah dan tempat nguli.
       Materi dari narasumber menghempaskan aku, membangkitkan kesadaranku akan perlunya kebijakan hati dalam memperlakukan waktu dan pekerjaan. Ungkapan tentang beliau yang Ulama (Usia Lanjut Masih Aktif) menampar kesadaranku jika aku harus lebih aktif lagi kalau ingin berguna bagi orang lain. sebagaimana beliau ungkapkan bahwa kita ini sejarah, tergantung kita mau menjadi sejarah versi yang bagaimana. Berharap sejarah kita bisa menjadi hal yang bermanfaat bagi orang lain. menjadi Pemberat amal kita di akhirat kelak. 
menulis juga bisa menjadi sarana untuk merehatkan diri atau dalam istilah kerennya Healing, menulis membuat kita merasa memasuki dunia yang kita setting untuk diri kita sesuai keinginan dan terlepas dari realita yang kadang sulit kita fahami dan selesaikan. 
   Anggapan jika menulis itu hal yang sulit, maka sebenarnya hal tersebut tergantung bagaimana kita menyikapi dan menindak lanjutinya. Belajar menulis dari hal hal kecil dan ringan seperti menuliskan tentang masalah yang ada dan kita hadapi di sekitar kita mulai dari kegiatan harian, pekerjaan, cinta, alam atau apa saja yang menjadi pengalaman keseharian kita.
    Proses menjadi seorang penulis tidak sama pada semua orang namun berbeda tergantung pribadi masing masing. Akan tetapi semuanya tidak lepas dari upaya dan semuanya butuh proses dan semangat.
Dengan semangat yang kuat akan mengubah mind set kita dari anggapan bahwa menulis itu sulit dan lantas mengubahnya menjadi kebutuhan ataupun hoby. Untuk menumbuhkan semangat menulispun kita perlu dooster semangat yang menjadi alasan kuat kita untuk menulis dan mood booster itu tidak sama pada masing masing orang. 
    "Bagaimana menjadikan menulis sebagi Passion?" Kita perlu pemicu semangat untuk mencapainya. Salah satunya yang bisa juga kita jadikan pengalaman Founder KBMN dan orang orang hebat yang lahir dari KBMN ini sebagai salah satu motivasi dan pemicu semangat kita untuk terus menulis.
Dalam tanya jawab banyak hal yang saya peroleh diantaranya.
a. Bagaimana mengajak dan menggerakkan peserta didik untuk menulis antologi
b. Bagaimana tahapan tahapan menulis 
c. Kiat yang ditempuh agar bisa  menjadi penulis yang baik
     - Banyak membaca baik itu buku maupun tulisan tulisan orang lain
     - Mencari mentor untuk membimbing menulis
     - terus menyemangati diri dengan selalu menanyakan sudah berapa banyakkah karya orang   lain   yang saya baca?
d.  Agar perhatian kita tidak terpecah dalam menyelesaikan tulisan kita harus pandai pandai     menemukan ide/gagasan yang dapat menarik minat pembaca barulah kita bisa menentukan tema, menentukan tujuan dan genre yang sesuai lantas susun kerangkanya , dilanjutkan dengan garis besar serta tokoh yang ada di buku tersebut.
       Materi pada pertemuan ini membangkitkan kembali semangat saya untuk menulis. Ada quote menarik yang saya dapatkan yakni, "menulis itu harus sabar, tulislah semampu kita terlebih dahulu. Jangan berfikir harus sempurna, dan jangan terlalu idealis. 
Semoa ini bisa memjadi salah satu pemicu semangat saya untuk melanjutkan tugas tan tulisan yang tertunda. 

Lombok Timur, 120123

3 komentar:

  1. Informatif, salam kenal dari kami , satu kabupaten

    BalasHapus
  2. Semangat Bun...walau masih ada typo
    Bila berkenan kunjungi tulisan saya di :
    https://ragungps.blogspot.com/2023/01/menjadi-saksi-aneka-prestasi-literasi.html

    BalasHapus
  3. Mantap, tetap semangat, bila berkenan mampir lilik-kistiana.blogspot.com

    BalasHapus

UPAYA MENERBITKAN BUKU

 KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA PGRI Gelombang               : 28 Pertemuan ke            : 30 Tema                         : Upaya Penerbi...